Bom tersebut meledak saat di udara, dan membuat gelombang kejutan yang berbentuk seperti dinding udara bertekanan tinggi. Kekuatan tekanan tersebut diperkirakan dapat mencapai 11 ton per 1 m2 di jarak 500m dari pusat ledakan.
Orang yang pingsan karena terlempar, orang yang terluka, dan orang yang meninggal karena tertimpa puing bangunan terus menerus bermunculan.
Sebagian besar rumah yang terbuat dari kayu yang berada dalam jarak 2km dari pusat ledakan hancur. Meskipun bangunan yang berstruktur dari beton tidak runtuh, semua jendela terhempas dan tubuh orang-orang yang berada di dalam gedung tersebut tertusuk oleh pecahan kaca tersebut.
“Bangunan yang runtuh”
1._bangunanruntuh.jpg339.2 KB
Fukai Hisako, yang pada saat itu berumur 16 dan tahun ke-empat Sekolah Tinggi Perempuan, terkena paparan ledakan di pabrik yang berjarak 1,4km dari pusat ledakan. Meskipun berhasil melarikan diri dari timpaan bangunan yang runtuh, tubuhnya tertusuk pecahan kaca akibat dari angin ledakan yang kuat.
Pecahan kaca ini diambil dari pipi kirinya pada tahun 1968, 23 tahun dari ledakan.
2._glass.jpg276.22 KB
Dampak dari kebakaran
Perumahan di pusat kota terbakar akibat dari gelombang panas yang kuat. Kemudian, api merambat ke seluruh kota akibat dari dapur rumah yang runtuh, dan membuat kebakaran yang besar sepanjang hari. Wilayah yang berada di dalam jarak 2km dari pusat ledakan habis terbakar, dan bekas kebakaran tersebut meleleh seperti dipenuhi lava akibat dari suhu tinggi kebakaran tersebut.
“Wilayah sekitar Jembatan Taishou tepat setelah ledakan”
3._taishobridge.jpg334.04 KB
“Maaf karena tidak bisa menolongmu”
4._sorry.jpg390.43 KB
Ada banyak korban yang meninggal karena tertimpa bangunan yang runtuh dan terbakar selagi hidup.
Saya dikelilingi oleh api dan tidak bisa menolong anak-anak yang tertimpa runtuhan bangunan SD. Saya hanya bisa melarikan diri dengan menghindar dari api sambil mendengar teriakan “Tolong” segenap tenaga dari dasar tanah. (Pesan dari penggambar)
5._radiasi.jpg212.11 KB
Radiasi Awal
Radiasi yang dimulai dari fisi nuklir sampai selesai dalam 1 menit disebut dengan radiasi awal. Radiasi awal ini dibagi menjadi sinar neutron dan sinar gamma yang sampai ke permukaan dan ini dapat memberikan kerusakan besar bagi tubuh manusia.
Akibat dari radiasi awal yang kuat, sebagian orang yang berada dalam jarak 1km dari pusat ledakan meninggal dalam waktu beberapa hari.
Bekas Radiasi
Setelah bom atom meledak, maka akan meninggalkan bekas radiasi. Oleh karena itu, orang-orang yang melakukan pencarian keluarga dan kegiatan pertolongan setelah ledakan terjadi terkena paparan radiasi.
Bekas radiasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu Radiasi yang terinduksi di mana merupakan jenis bekas radiasi yang memaparkan radiasi akibat dari radioaktivitas bahan tanah dan bangunan yang bermandikan berkas neutron dan Jatuhan Radioaktif (Nuclear Fallout) adalah benda radioaktif yang terbang naik ke stratosfer yang kemudian jatuh ke tanah menjadi bagian dari debu dan arang bersamaan dengan hujan.
Bekas radiasi dapat membahayakan tubuh manusia yang mana merupakan campuran antara paparan radiasi eksternal dan paparan radiasi internal yang terdapat pada makanan dan udara.
Hujan Hitam
6._kuroame.jpg49.49 KB
Orang-orang yang melarikan diri dari api dihujani oleh hujan yang hitam dan lengket. Orang-orang yang terluka menghilangkan rasa haus mereka dengan meminum air hujan ini. Hujan ini mengandung radioaktivitas.
Efek setelah bencana
7._keloid.jpg381.5 KB
Orang-orang yang masih bisa disebut ‘selamat’ dari bencana dihadapi oleh banyak kesulitan. Orang-orang yang memiliki luka secara lahir dan batin harus tetap bertahan hidup sambil menahan rasa sedih dari kehilangan keluarga dan teman mereka.
Cedera parah yang diakibatkan bom atom terlihat mulai tenang pada akhir tahun 1945. Namun, setelah itu korban dari paparan radiasi mulai bermunculan gejala baru. Inilah yang disebut dengan efek setelah bencana. Efek setelah bencana merupakan pengaruh dari radiasi seperti keloid (luka bakar yang menonjol), leukemia, tiroid, kanker payudara, kanker paru-paru dan kanker lainnya. Ada juga yang mengalami gangguan pada intelektualitas sehingga membuat korban menjadi tidak tumbuh sehat dan berkepala kecil.
Apakah itu akibat dari paparan radiasi dan bahan radioaktif yang sudah masuk ke tubuh mereka dalam waktu yang lama. Hal tersebut masih belum diketahui hingga sekitar 80 tahun setelah paparan itu terjadi. Selain penyakit, banyak masalah baik dalam masyarakat hingga secara mental seperti diskriminasi dan masalah kesehatan yang terus menyiksa korban paparan.
Ancaman Senjata Nuklir yang Masih Berlanjut
Akibat dari pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, dunia memasuki “zaman nuklir”. Konfrontasi antara Amerika dan Uni Soviet (Rusia) membuat dimulainya perang pengembangan senjata nuklir yang dilatari oleh faksi Timur dan Barat. Produksi senjata nuklir dalam jumlah banyak sehingga memperluas perlombaan produksi senjata dan meningkatkan bahaya akan terjadinya perang nuklir. Pada masa perang dingin terdapat 10 kasus pertimbangan penggunaan senjata nuklir. Selain itu, mengenai pengembangan senjata perang nuklir dan penggunaan bahan fisil terdapat banyak kecelakaan yang menjatuhkan korban jiwa sehingga memiliki hal tersebut saja dianggap sudah berbahaya.
Percobaan nuklir yang berkelanjutan menyebabkan banyak penduduk yang tinggal di sekitar tempat percobaan yang terkena paparan radiasi dan juga memberi pengaruh besar terhadap lingkungan bumi. Berakhirnya masa perang dingin pada tahun 1991, pada saat Amerika dan Rusia memberhentikan produksi senjata nuklir, jumlah negara pemilik senjata nuklir malah bertambah. Ditambah lagi, dunia dihadapi oleh masalah baru, yaitu ancaman terorisme oleh nuklir.
Apabila terjadi perang nuklir, tidak hanya jumlah korban jiwa yang banyak akibat terkena ledakan nuklir secara langsung, namun juga butiran debu dan arang di udara yang dihasilkan dari kebakaran menghalangi sinar matahari sehingga membuat suhu udara menurun. Kondisi yang disebut “Salju Nuklir” ini diperkirakan akan berlanjut beberapa tahun di lingkungan bumi.
Oleh karena ketidakmanusiawian senjata nuklir, komunitas internasional bekerja sama agar senjata nuklir ditiadakan dari dunia secepat mungkin.
Kekuasaan Nuklir di Dunia dan Wilayah Uji Coba Nuklir di Seluruh Dunia
8._nuclearworld.jpg703.02 KB
Menuju Peniadaan Senjata Nuklir
Wilayah Non-senjata Nuklir
Pembangunan wilayah non-senjata nuklir adalah pembangunan wilayah tertentu di mana tiap negara melarang kepemilikan senjata nuklir dan perjanjian bahwa negara pemilik senjata nuklir tidak akan menyerang wilayah tersebut dengan nuklir. Ini merupakan struktur wilayah yang terjamin keamanan dan pelucutan senjata nuklir.
Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir
Pada tahun 1970, dibuat Perjanjian Non-proliferasi Senjata Nuklir (NPT) yang bertujuan untuk tidak menyebarluaskan nuklir dan melakukan pelucutan senjata nuklir. Perjanjian ini menetapkan Amerika, Rusia, Inggris, Prancis, dan Cina sebagai negara senjata nuklir dan selain dari kelima negara tersebut dilarang untuk memiliki dan memproduksi senjata nuklir. Perjanjian ini juga merupakan obligasi agar negara yang memiliki senjata nuklir melakukan pelucutan senjata nuklir dan persaingan senjata nuklir dapat berhenti lebih cepat. Namun, faktanya pelucutan senjata nuklir berlangsung dengan tidak lancar.
Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir
Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir (CTBT) diadopsi oleh PBB pada tahun 1996. Ini merupakan perjanjian untuk melarang semua kegiatan uji coba senjata nuklir seperti peledakan nuklir di manapun dan dengan tujuan apapun. Namun, dalam perjanjian ini uji coba seperti uji coba nuklir subkritis dan uji coba simulasi menggunakan komputer tidak dilarang. Selain itu, di beberapa negara yang memerlukan berlakunya perjanjian ini seperti Amerika, Cina, India, dan Pakistan belum mengesahkan perjanjian ini untuk diberlakukan di negara mereka.
Ketidakmanusiawian Senjata Nuklir
9._internationalforum.jpg123.67 KB
Pada saat pergerakan pelucutan senjata nuklir sudah mulai melambat dan berhenti, sekitar tahun 2010 kesadaran akan ketidakmanusiawian senjata nuklir mulai meluas di komunitas internasional. Masalah mengenai pengaruh yang parah dari penggunaan senjata nuklir mulai didiskusikan di tempat seperti PBB dan rapat internasional. Mulai banyak negara yang mendukung pelarangan senjata nuklir dengan pendapat seperti “Dengan tidak menggunakan senjata nuklir lagi, baik dalam kondisi apapun, maka itu akan memberikan keuntungan berupa bertahan hidupnya manusia” dan “Cara agar menjamin hal itu dapat terjadi adalah dengan peniadaan senjata nuklir secara menyeluruh”. Kemudian setelah melalui berbagai diskusi, sebagian besar negara yang tidak memiliki senjata nuklir menyampaikan bahwa senjata nuklir merupakan suatu “kejahatan” dan pada tahun 2017 Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir diadopsi oleh PBB.
Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir
Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir merupakan perjanjian internasional pertama yang secara menyeluruh menerapkan pengembangan, uji coba, produksi, penggunaan, dan ancaman penggunaan senjata nuklir sebagai suatu pelanggaran. Dalam perjanjian ini disebutkan juga penderitaan “Hibakusha” atau korban dari bom atom dan upaya yang telah dilakukan “Hibakusha” dalam peniadaan senjata nuklir. Pada tanggal 24 Oktober 2020 telah tercapai 50 negara yang diperlukan untuk memberlakukan perjanjian ini dan pada 22 Januari 2021 perjanjian ini pun diberlakukan. Akan menjadi tugas untuk komunitas internasional untuk ke depannya agar semua negara termasuk negara pemilik senjata nuklir dan negara-negara yang berada dalam perlindungan menjalin kontrak perjanjian ini.
Persatuan Masyarakat Sipil dalam Peniadaan Senjata Nuklir
Demi mewujudkan peniadaan senjata nuklir diperlukan peningkatan opini publik secara internasional. Sama seperti organisasi non-pemerintah yang telah berperan besar dalam adopsi Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir, yang mampu membimbing rencana pemerintah negara kepada pelucutan senjata adalah setiap penduduk yang mengharapkan perdamaian dan memiliki keinginan yang kuat untuk mewujudkan lingkungan tanpa senjata nuklir. Masyarakat di seluruh dunia perlu memperkuat rasa persatuan mereka dan perlu terlibat dalam berbagai kegiatan agar dapat meningkatkan opini publik.
Tugu Makam Himeyuri Tugu Makam Himeyuri merupakan tugu yang dibuat untuk mengenang pelajar dan pengajar dari Sekolah Pengajar Perem...